Teknologi Geomatika Gelar Workshop Pemutakhiran Kurikulum Berbasis SKKNI IG dan MBKM
Program Studi Teknologi Geomatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda menyelenggarakan Workshop Pemutakhiran Kurikulum, Rabu (12/06). Kegiatan ini mengusung tema Pemutakhiran Kurikulum Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Informasi Geospasial Nomor 172 Tahun 2020 dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Bertempat di Hotel Harris Samarinda, kegiatan ini menghadirkan pemateri, Prof. Dr. Hasanuddin Z. Abidin, Guru Besar Teknik Geodesi dan Geomatika, Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain menghadirkan akademisi, turut hadir pemateri dari kalangan praktisi, Muhammad Wahyu Dwimulyo selaku Chief Surveyor PT Pama Persada Nusantara.
Koordinator Program Studi Teknologi Geomatika, A. Arifin Itsnani mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Program Competitive Fund Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang berhasil didapatkan Program Studi Teknologi Geomatika pada pengajuan tahun 2023. “Ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Program Competitive Fund. Selain kegiatan ini, nantinya dari dana Program Competitive Fund kita akan manfaatkan untuk kegiatan Sertifikasi Kompetensi untuk dosen, Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), dan mahasiswa. Juga nantinya akan dimanfaatkan untuk modernisasi peralatan laboratorium,” tuturnya.
Lebih lanjut, alumnus Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini mengatakan, civitas akademika Program Studi Geomatika sangat bersyukur dengan terselenggaranya kegiatan ini mengingat pemutakhiran kurikulum merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan untuk pengembangan Program studi (Prodi). “Walaupun tahun ini dana untuk Program Competitive Fund yang diterima Politani Samarinda khususnya untuk Prodi Teknologi Geomatika jauh mengalami penurunan dibandingkan dengan dana yang diterima program studi lain tahun sebelumnya, tapi kita patut bersyukur untuk berbagai kegiatan yang dapat dilaksanakan dari dana Program Competitive Fund tahun ini,” ungkapnya.
Pemateri Kegiatan Workshop Pemutakhiran Kurikulum, Prof. Dr. Hasanuddin menyampaikan beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pemutakhiran kurikulum bidang geospasial di antaranya, perkembangan industri 4.0, meperhatikan Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang biasa dikenal dengan program pembangunan berkelanjutan, memperhatikan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), serta tidak lupa perlu memperhatikan potensi daerah.
“Khusus di kampus kami ITB, hal-hal ini yang menjadi perhatian dalam pemutakhiran kurikulum. Silahakan untuk di Politani Samarinda bisa disesuaikan mana yang patut untuk dipertimbangan disesuaikan dengan kondisi kampus. Termasuk juga mempertimbangkan kompetensi dosen dan sarana prasarana yang dimiliki kampus,” jelas Kepala BIG Periode 2016-2021 ini.
Lebih lanjut, alumnus Magister dan Doktor di University of New Brunswick, Kanada ini menilai bahwa potensi bidang pekerjaan geospasial di Kalimantan Timur sangat besar sehingga tenaga kerja bidang geospasial sangat perlu disiapkan. “Dengan adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara, kebutuhan akan tenaga kerja di bidang geospasial akan sangat dibutuhkan. Setidaknya untuk 35 tahun ke depan,” tuturnya.
Sementara itu, pemateri yang merupakan Praktisi, Wahyu Dwimulyo mengungkapkan, penguatan teori berkaitan dengan bidang ilmu geospasial memang sangat penting dan dibutuhkan di dunia kerja. “Menurut pengalaman saya, berbagai teori-teori yang didapat saat kuliah semuanya bermanfaat dan digunakan dalam pekerjaan. Termasuk latar belakang dan jenjang pendidikan juga akan sangat berpengaruh dalam pengembangan karir di dunia kerja,” tutur alumnus Teknik Geodesi UGM yang saat ini menjabat sebagai Chief Surveyor di PT Pama Persada Nusantara site Bontang ini. (ABS)